Pengalaman 9 Bulan Jadi Penulis (SEO Content Writer) di Saungwriter

Nggak terasa sudah 9 bulan lebih saya menulis untuk Saungwriter. Awal masuk di bulan Maret, saya diterima sebagai penulis Premium.

Sekarang saya sudah naik grade ke level penulis Elite. (Cek perbedaan level penulis Saungwriter di sini.)

Semua pengalaman selama 9 bulan saya tulis di sini.

Awal Mula Bergabung di Saungwriter

Awal Mula Bergabung di Saungwriter
Email dari HR Saungwriter

Tanggal 22 Februari 2021, ada email masuk dari HR Saungwriter…

Kabar baik:

Setelah menyelesaikan proses tes tertulis Saungwriter yang sebelumnya saya ikuti, saya lulus menjadi Penulis Trainee.

Tes tertulis di Saungwriter itu apa?

Self-explanatory.

Tes tertulis = tes menulis dengan instruksi/brief yang disediakan tim internal Saungwriter.

Tes menulis = membuat/mengirim portofolio tulisan yang sudah terbit di internet.

Jadi. Kalau kamu penulis baru dan belum punya portofolio tugasnya adalah membuat artikel baru untuk kamu publish di internet. Dan…

Kalau kamu penulis yang punya portofolio tugasnya adalah menyantumkan portofolio terbaik untuk Saungwriter periksa dan nilai.

Balik ke pembahasan email…

Di badan email juga ada link menuju grup WhatsApp sebagai wadah Penulis Trainee dan tim Saungwriter berkomunikasi.

Singkat cerita…

Saya masuk di Batch #9 Penulis Trainee.

Asumsi saya, selama ini Saungwriter sudah melakukan 9 kali tes tertulis untuk menerima freelance writer baru. Karena sudah 9 kali mengadakan tes, menurut saya sistem penerimaan writer di Saungwriter sudah bagus. 

Bergabung di Saungwriter Sebagai Penulis Trainee

Bergabung di Saungwriter Sebagai Penulis Trainee
Tingkatan/Level/Grade Penulis di Saungwriter

Sebelum bisa mulai menulis dan dibayar, saya harus menjalani proses training alias inkubasi.

Inkubasi berjalan selama seminggu secara  online via Zoom Call.

Seminggu kegiatan selama inkubasi adalah:

  • Mempelajari skema menulis
  • Teknik menulis artikel
  • Format penulisan (hal teknikal)
  • Tools yang wajib penulis kuasai
  • Tipe artikel yang biasa dikerjakan oleh penulis dan siapa kliennya
  • Praktek menulis langsung

Saya lupa kegiatan persisnya karena sudah agak lama. Garis besar inkubasi:

Tujuan inkubasi adalah mengenalkan writer kepada sistem Saungwriter.

Harapannya setelah proses inkubasi selesai… writer bisa langsung produktif – alias langsung kerja – alias bisa langsung bikin artikel tanpa harus dipandu.

Singkatnya…

Saya lolos dan diterima sebagai penulis dengan grade (level) Premium.

Tambahan:

Di batch #9 (seingat saya) ada 10 penulis. Semuanya diterima sebagai penulis freelance dengan level berbeda. Ada yang diterima sebagai penulis level Starter, ada juga yang langsung ke level Premium (saya salah satunya).

Job Pertama di Saungwriter (Orderan Artikel Pertama)

Job Pertama di Saungwriter (Orderan Artikel Pertama)
Kerja sama antara Content Manager dan Writer perihal Content Brief

Selesai inkubasi, saya langsung menerima artikel (job) sesuai dengan level.

Saya mendapat orderan artikel premium yang diberikan oleh Content Manager Saungwriter via WhatsApp.

Peran Content Manager di Saungwriter adalah perantara antara klien dan penulis. Setiap orderan artikel yang masuk akan dibuat briefnya (Content Brief) untuk diberikan ke writer yang available (siap menerima job penulisan) setiap hari.

Dan setelah menerima Content Brief, tugas writer adalah membacanya dengan teliti.

Baca brief dengan teliti itu penting, karena…

Klien Saungwriter banyak. Variatif. Dan punya tujuan berbeda saat pesan artikel.

Content Brief sangat membantu writer supaya bisa paham apa yang klien inginkan. Apa goals klien saat pesan artikel. Apa yang mereka inginkan ada dan tidak ada di dalam artikelnya.

Makanya teliti saat baca brief itu penting karena:

Salah menginterpretasikan brief = disaster = terpaksa harus tulis ulang artikel.

Kembali ke bahasan job pertama di Saungwriter…

Tidak ada masalah sama sekali. Job pertama saya kerjakan mulus.

Selain karena saya baca brief dengan teliti, topik artikel pertama juga saya kuasai dengan baik. Jadi nggak ada kesulitan sama sekali. Eazy!

Bayaran (Fee) Pertama Dari Saungwriter

Bayaran (Fee) Pertama Dari Saungwriter
Invoice Saungwriter

Setiap artikel yang writer kerjakan akan dicatat oleh tim Finance Saungwriter dan dimasukkan ke dalam (antrian) invoice.

Setiap minggu (biasa mulai hari Kamis, Jumat, atau Sabtu) invoice akan cair dan dikirim ke rekening yang writer daftarkan.

Saya menggunakan BCA dan untuk menerima bayaran setiap minggu.

Tidak pernah terlambat. Tidak pernah salah hitungan. Selalu on time.

Tambahan:

Saungwriter menggunakan Paper.id sebagai software invoice sederhana. Jadi setiap minggunya, writer akan mendapat notifikasi via email atau WhatsApp kalau ada antrian invoice yang segera cair. Biasanya, setelah menerima notifikasi dari Paper.id, uang akan masuk ke rekening dalam hitungan jam (paling lambat 48 jam).

Naik Level/Grade (Dari Premium ke Penulis Elite)

Naik Level/Grade (Dari Premium ke Penulis Elite)
WhatsApp-an dengan mas Abik (Content Manager Saungwriter)

Waktu itu (bulan Maret) ada uji tes penulis Advanced yang diselenggarakan Saungwriter. Saya nggak ikut karena memang kurang tertarik dan lebih fokus mengerjakan orderan artikel.

Content Manager Saungwriter (mas Abik) japri ke saya, menanyakan alasan kenapa saya nggak ikut tes penulis padahal punya potensi.

Saya balas: belum tertarik.

Lucunya. Tanggal 11 Mei 2021 ada pengumuman kalau saya naik level dari Premium ke Elite.

Waktu itu tiga penulis naik level.

Satu penulis naik dari level Starter ke Premium. Saya naik dari level Premium ke Elite. Dan satu penulis lainnya naik dari level Elite ke Advance.

Sampai sekarang, saya kurang mengerti apa yang bikin saya naik level.

Apakah karena produktif? Mungkin.

Apakah karena punya potensi? Mungkin.

Apakah karena komunikasi sebelumnya dengan mas Abik? Mungkin.

Tapi intinya…

Sampai sekarang saya nggak tahu kenapa bisa naik level. Saya pribadi nggak tertarik untuk menaikkan level. Bahkan. Sejujurnya nggak peduli dengan sistem level penulis di Saungwriter.

Tapi karena naik level berarti fee untuk setiap artikel yang saya kerjakan naik… saya tidak keberatan kalau level penulis dinaikkan tanpa kabar.

Thx Saungwriter.

Menjadi Penulis Level Elite di Saungwriter

Menjadi Penulis Level Elite di Saungwriter
Penjelasan resmi dari Saungwriter soal level penulis

Saungwriter punya penulis dengan empat level berbeda: (1) Starter, (2) Premium, (3) Elite, dan (Advanced).

Ekspektasi Saungwriter perihal kualitas konten ke penulis Elite dan Advanced sangat SANGAT tinggi – berbeda dengan penulis Starter dan Premium.

They expect you to make zero errors in terms of technicality and quality of content. And if you do? Prepare for chain revisions notifications on your email.

Saat jadi penulis Elite, kebanyakan konten yang saya kerjakan adalah pesanan dari startup/SME/agensi.

Klien-klien ini mengerti Content Marketing. Mereka punya tim yang menangani outsource kebutuhan konten ke pihak eksternal. Dan bisa mencium writer yang performa/kualitasnya di bawah standar.

Jadi bukan cuma ekspektasi Saungwriter saja yang tinggi… ekspektasi klien nggak kalah tinggi. Bahkan lebih tinggi karena mereka nggak keluar uang sedikit untuk pakai jasa Saungwriter dengan level penulis Elite/Advanced.

Gimana Keseharian Penulis di Saungwriter?

Keseharian saya sebagai penulis Elite dari segi komunikasi dan treatment nggak ada bedanya dengan penulis level Starter, Premium, atau Advanced. Sama persis.

Bedanya, penulis level Elite ke atas punya opsi untuk mengerjakan artikel yang disukai dan disanggupi.

Contoh. Ada pesanan artikel level Elite dengan topik bahasan seputar Feng shui dan pesanan artikel level Premium dengan topik bahasan Cryptocurrency.

Content Manager pasti melakukan konfirmasi ke saya: “bisa kerjain yang mana mas?”

Karena saya 100% nggak ngerti dengan Feng shui, saya akan skip. Saya lebih pilih ambil topik bahasan Cryptocurrency walaupun levelnya Premium.

Di Saungwriter penulis boleh dan bisa mengerjakan artikel di bawah/atas levelnya asalkan dapet lampu hijau dari Content Manager.

Penulis Starter dan Premium Kebanyakan Mengerjakan Pesanan Blogger?

Waktu saya jadi penulis level Premium, kebanyakan artikel yang saya kerjakan memang pesanan blogger. Tapi ada juga konten pesanan perusahaan/startup yang saya kerjakan. (Sedikit.)

Mungkin porsinya 80:20 – 80% kebanyakan pesanan dari blogger, 20% pesanan dari perusahaan/startup. (Ini asumsi berdasarkan pengalaman bukan data sebenarnya.)

Penulis Elite dan Advanced Khusus Untuk Klien Korporat?

Mungkin iya.

Tapi nggak 100% benar karena tidak ada larangan kalau ada blogger yang mau pesan artikel Saungwriter dengan level penulis Elite ke atas.

Pendapat pribadi:

Kalau ada perusahaan/startup/agensi yang make money dari website/produk/jasa tapi nggak mau spend money untuk bikin konten +++… ya semoga bertahan lama bisnisnya. Aamiin.

Maksud dari spend money untuk bikin konten +++ adalah hire writer yang memang tahu pekerjaannya – bukan cuma sekadar “nulis artikel” doang.

Apa yang Saya Dapat Dari Pengalaman 9 Bulan Menulis di Saungwriter?

Apa yang Saya Dapat Dari Pengalaman 9 Bulan Menulis di Saungwriter?

A lot.

Saya belajar banyak dari Saungwriter. Content Marketing. Copywriting. SEO.

Lucunya. Saungwriter tidak memberikan ilmu di atas secara direct. Peran Saungwriter itu lebih mengarah sebagai Support Group.

Saya tahu dan sadar kalau saya tidak belajar dan mendalami content marketing, copywriting, dan SEO… saya akan tergantikan dengan penulis lain.

Bahkan, Saungwriter bisa saja stop memberikan job baru kalau kualitas konten saya menurun. Mau nggak mau – suka nggak suka – saya harus belajar terus.