Ini bukan artikel yang membahas strategi dan fundamental membuat konten SEO.
Ini adalah artikel penjabaran strategi favorit saya ketika membuat konten dengan kata kunci (keywords) yang persaingannya diisi website-website besar (Tech Startups, Media Nasional, dll.)
Dari artikel ini, Anda akan belajar:
- Strategi konten saya bersaing dengan Authority Website
- Alasan konten saya ‘dipercaya’ Google untuk merangking di SERP
- Gambaran tentang proses yang saya lakukan sebelum menulis artikel
- Penjelasan tentang ‘Information Gain’ Patent dari Google yang banyak writer belum tahu, dan
- Cara kerjanya.
Cara Saya Bersaing dan Mengalahkan Authority Website

“If you can’t beat them, join them.”
Kalau konten Website/blog Anda isi kontennya cuma puluhan. Dan umur domainnya masih balita… there’s no way to beat them.
But hey, you CAN join them (by filling their content information gaps!).
Persis. Inilah strategi yang saya terapkan ketika menulis artikel contoh portofolio penulis. Yang sekarang ada di Page 1. Mengalahkan Ekrut, GNFI, MySkill, IDNTimes dan mengekor di bawah Glints.

Domain Data per 14-12-2022:
Domain Name | Domain Age | Indexed Pages |
---|---|---|
glints.com | 17 Years 3 Months 21 Days | 1.470.000 Pages |
goodnewsfromindonesia.id | 6 Years 11 Months 2 Days | 59.800 Pages |
ekrut.com | 6 Years 3 Months 23 Days | 8.730 Pages |
myskill.id | 1 Year 6 Months 12 Days | 521 Pages |
luthfieth.com | 1 Year 0 Month 17 Days | 10 Pages |
Dari tabel di atas terlihat. Yang paling muda umurnya adalah domain saya. Sudah jadi yang paling muda. Pages Indexed-nya paling sedikit juga pula.
Kok bisa konten dari blog kecil ini nge-ranking?
Karena:
- Konten ini mempunyai pengetahuan baru yang DICARI oleh user (dalam konteks ini user-nya adalah content writer) dan algoritma ‘mendorong’ konten saya ke atas karena Google memiliki paten bernama Information Gain (nanti kita bahas di bawah)
- Isi kontennya berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi yang unik – informasinya belum ditulis website-website besar lainnya (ingat soal “filling content information gaps” yang saya tulis di atas?)
- Saya tulis dengan angle unik tapi tetap memperhatikan fundamental dan kaidah menulis “Artikel SEO Friendly”
Disclaimer: Kita tidak bisa benar-benar tahu kenapa artikel X bisa merangking di Google untuk kata kunci Z. Tapi. Sebagai penulis artikelnya, kita bisa menelaah dan melakukan analisis berdasarkan strategi yang saya pakai ketika menulis. Dan inilah yang saya lakukan sekarang.
Strategi Kunci: Buat Konten yang Isinya Pengetahuan Baru (Fresh Knowledge)
Waktu saya menulis artikel portofolio penulis, beberapa fakta yang saya temukan dari website yang merangking keyword ini adalah:
- Kebanyakan artikel membahas platform tempat penerbitan portofolio yang SAMA (semuanya benar-benar sama).
- Tidak ada website yang menyebutkan alasan kenapa portofolio menulis harus diterbitkan di website X (kebanyakan cuma menyebutkan tempatnya saja, terus lanjut ke poin artikel berikutnya).
- Tidak ada website yang menjelaskan langkah-langkah menerbitkan portofolio di platform X,Y,Z (hanya sekadar menyebutkan/mengarahkan saja).
- Tidak ada personal touch – padahal menurut saya, keyword ini punya potensi untuk ditulis oleh Content Writer menjelaskan success stories-nya karena menerbitkan dan membuat portfolio di platform X.
Berdasarkan fakta di atas. Saya tahu sekadar membahas platform untuk menambah dan menerbitkan portofolio… artikel saya tidak mungkin merangking.
Jangankan ranking, masuk ke page one saja belum tentu.
Dan kunci strategi saya untuk merangking artikel portofolio penulis adalah:
Mengisi kekurangan informasi dari website besar lalu memasukkannya ke outline artikel.
There’s no additional secret. That’s exactly what I’m doing.
‘Information Gain’ Patent Google yang Bisa Membantu Blog Kecil Bersaing Dengan Authority Web
Saya tahu informasi tentang paten ini dari membaca tulisannya Bill Slawski yang kemudian dijabarkan lagi oleh Animalz dengan angle baru.
Di tahun 2020 Google mengisi paten baru untuk menyudahi masalah ‘copycat content.’
Intinya adalah. Google sadar kalau users/searchers selalu mendapat informasi yang mirip-mirip dari banyak website ketika mencari (queries) sesuatu. Bukan cuma satu atau dua website. Buanyak!
Buat Google. Ini adalah masalah besar yang harus diselesaikan. Kenapa? Karena konten yang isinya hampir sama (copycat) pasti membuat users kabur dan mencari informasi dari medsos atau bahkan search engines lain.
Dan buat marketers/web owners/publishers. Hal ini juga jadi masalah. Karena kita pasti melakukan riset sebelum bikin konten (keyword & content research), melihat SERP isinya website-website raksasa juga segan dengan persaingannya.
Patent information gain adalah solusi dari Google.
Cara Kerja Patent Information Gain

Ada 4,4 juta blog posts baru setiap hari di tahun 2022. (Yes, it’s true.) Mirisnya. Isinya mirip-mirip.
Cara kerja patent information gain ini ya simpel… mereka melakukan scanning konten, menilai, lalu memberikan skor.
Dan kalau ada konten baru yang skornya (isi pembahasan artikel) melebihi konten yang sudah merangking untuk kata kunci X, reward-nya adalah ranking. Masuk page one!
Sebelum paten ini terbit. Website yang kontennya sudah masuk ranking 1-5 itu susah banget ketendang. Bisa sampai tahunan posisi awet di SERP.
Sekarang? Banyak marketers pasti sadar dengan fenomena konten yang sudah merangking tiba-tiba turun peringkat – bahkan hilang total dari SERPS.
Ya itu tadi. Information gain sedang bekerja dengan cara memberikan users hasil pencarian dari website yang kontennya berbeda.

Disclaimer: Terlepas dari penjabaran informasi tentang patent information gain di atas, saya tidak tahu persis mekanismenya di belakang layar. Plus. Algoritma Google selalu dinamis dari tahun ke tahun.
Apakah Strategi Ini Bisa Diterapkan Untuk Semua Jenis Niche dan Blog?
Semua strategi white-hat pasti bisa diterapkan untuk semua website general – termasuk blog Anda.
Mekanisme Google memang selalu berubah. Kita juga tidak tahu pasti apa ranking signal yang paling kuat dan worth it untuk diterapkan.
Tapi dari pembahasan ini. Ada satu hal yang (menurut saya) penting untuk kita tanyakan sebelum membuat konten:
“Informasi baru apa yang konten ini punya dan belum dibahas website lain?”
Pertanyaan itu saya tanyakan ke diri sendiri sebelum membuat konten portofolio penulis dan artikel-artikel lainnya.
Hasilnya? Alhamdulillah berhasil.
Karena saya sadar tidak bisa mengalahkan situs-situs besar di Google SERP… strategi saya simpel: melengkapi informasi yang kurang, tidak ditulis/dibahas website besar, dan buat konten personal.
“If you can’t beat them, join them.”