Ini adalah publikasi pertama dari LBLP Series a.k.a. Luthfie Bongkar Landing Page.
Dan korban pertamanya adalah … Deepublish (CV. Budi Utama).
Dari sales page Deepublish kita akan belajar tentang:
- Cara Deepublish mencari reseller buku online dengan menjual sebuah BIG IDEA yaitu menjadi “The Next Jeff Bezos“ … bukan cuma sekadar reseller
- Membuat struktur landing page yang menjawab pertanyaan (potential objections) di kepala customer yang sedang membaca sales page
- Teknik menggunakan dua form/CTA berbeda di sales page, dan
- Pembelajaran yang wajib untuk dicatat untuk meningkatkan skill copywriting dari sales page Deepublish
Let’s go!
Bongkar Landing Page: Deepublish
Pertama. Kita lihat dulu tech stack yang dipakai Deepublish:
- Landing Page Tech: WordPress + Elementor
- Customer Action: Form
- Form Tech: Formcraft for WordPress
- Tracking: GTM + Facebook Pixel, GA & GO 360
- CDN Tech: Cloudflare
Cara Saya Menemukan Iklan dan Landing Page Deepublish

Keyword yang saya ketik di Google: cara dapat uang cepat dalam sehari.
Yok kita bahas iklan mulai dari ad level-nya.
Sebagai orang yang lagi cari informasi tentang “cara dapat uang dengan cepat”, iklan ini pasti menarik perhatian.
“Hmm, cari duit di internet bisa dari jualan buku? Caranya gimana tuh?”
Mungkin. Itu yang ada di benak orang ketika melihat iklan ini. Tidak 100 persen akurat, sih. Tapi kira-kira ya seperti itu.
Yok kita klik iklannya …
Landing Page Deepublish

Klik di sini buat Anda yang mau lihat langsung sales page Deepublish.
Kalau dibuka lewat desktop, inilah tampilan awal landing page-nya.
Dan ini tampilan above the fold landing page-nya kalau dibuka lewat ponsel.

Deepublish menggunakan headline & sub-headline yang suuuuper simple.
- Headline: Jualan Buku Yuk!
- Subheadline: Dapat Uang, Kerja Ringan, Hasil Instan.
“Keren!”
Tau nggak kenapa keren?
Karena headline & subheadline ini melanjutkan “ide” utama di ad level.
Kalo kita balik ke iklannya Deepublish, ada kata yang sama persis di iklannya.
Kasarnya … bisa dibilang iklan dan landing page Deepublish ini saling berkomunikasi dan “sejalur”.
Customer bingung adalah customer yang nggak beli. Dan itulah tujuan utama dari headline & subheadline super simple ini. Nggak bikin customer bingung.
Tambahan berdasarkan pengamatan pribadi:
- Headline ini tidak menggunakan teknik copywriting apapun
- Subheadline-nya menggunakan menggunakan rima kata akhiran “an”
- Apakah subheadline-nya terkesan memaksakan karena kata “Uang” tidak berakhiran “an”? Menurut saya nggak, sih, tetap masuk dan masih terdengar enak di kuping
- Meskipun tidak menggunakan teknik copywriting, heading Deepublish tetap memberikan Benefit ke customer
- Siapa sih yang nggak mau dapat uang instan dengan cara yang ringan?
- Tipe headline ini disebut dengan Direct Headline
- Tujuan utama dari Direct Headline adalah: memberi tahu customer bahwa kita ingin menjual sesuatu
- Dalam kasus ini, Deepublish tidak menjual tapi mengajak customer untuk menjadi reseller buku online
Lead
Kalau di ad copy/creative, lead sering disebut sebagai hook.
Di sales page, lead adalah kalimat/paragraf pertama dari sebuah copy.
Mari kita bahas lead yang digunakan Deepublish.

Lagi-lagi. Deepublish menggunakan lead yang suuuuper simple. Dan lagi-lagi …
Tidak ada teknik copywriting yang dipakai. Tapi menurut saya ini keren pake banget.
Kenapa?
Karena kalimat “Oke ayo kita lanjut bahas caranya. Baca sampai selesai ya! Pelan-Pelan aja” ini menjawab pertanyaan yang ada di kepala customer setelah mereka masuk ke landing page.
Pertanyaan yang ada di kepala customer:
- “Gimana caranya tuh kerja ringan dari jualan buku dan bisa dapat hasil instan?”
Keren pake banget!
Body Copy

Sekarang kita akan masuk ke pembahasan body copy-nya Deepublish.
Berbeda dengan struktur landing page lainnya. Deepublish menggunakan pendekatan ala “konten” di landing page ini.
Ini keliatan jelas dari adanya penomoran di heading.
- 1. Kenapa Lebih Untung Jualan Buku Daripada Jualan Produk Lainnya
Meskipun ada sedikit typo/salah ejaan minor (kata “dari pada” seharusnya ditulis “Daripada”) di heading-nya … nggak terlalu masalah. Tinggal edit sedikit kelar, kok.
Heading bukan sembarang heading. Heading ini lagi-lagi … menjawab pertanyaan customer.
- “Jualan buku paling untungnya berapa, sih? Dikit palingan …”
Keraguan alias pertanyaan di atas langsung di-counter oleh Deepublish:
“Berjualan buku seringkali dianggap bukan pilihan bisnis yang menguntungkan karena berbagai hal. Tapi hal tersebut merupakan mindset yang salah. Mungkin banyak yang belum pernah mendengar bahwa Jeff Bezos, manusia terkaya di planet bumi tahun ini, memulai kerajaan bisnisnya dengan jualan buku online!”
… Jeff Bezos, seorang manusia terkaya di bumi, memulai bisnis dengan jualan buku online!
Kalimat simple inilah yang menurut saya bikin customer untuk baca sales page Deepublish sampai akhir … dan bahkan daftar jadi reseller buku mereka.
Siapa yang nggak mau jadi “The Next Jeff Bezos”?
Tambahan dari saya:
- Alih-alih sekadar mengajak customer jadi reseller buku, Deepublish, lewat kalimat ini mengajak customer yang tertarik mencari duit online untuk Jadi The Next Jeff Bezos
- Jadi “The Next Jeff Bezos“ adalah BIG idea yang coba mereka jual ke customer – bukan hanya sekadar reseller buku online
- Promosi yang tidak menggunakan BIG idea akan gagal – dan Deepublish menggunakannya di sini
- Seperti yang David Ogilvy (one of the greatest ad men who ever live) bilang …
- “You will never win fame and fortune unless you invent BIG ideas. It takes a BIG IDEA to attract the attention of customers and get them to buy your product. Unless your advertising contains a BIG IDEA, it will pass like a ship in the night.”
“Tau gak sih, bahwa saat ini sudah banyak penerbit dan distributor buku yang membuka akses seluas-luasnya bagi siapa saja untuk menjadi mitra untuk bekerja sama mendistribusikan buku secara daring ke konsumen.”
Salah satunya adalah Deepublish, supplier yang memudahkan penjual buku online maupun offline untuk mengakses dan ikut menjadi mitra penjualan buku-buku terbitan Penerbit Deepublish. Kabar baiknya sekarang Deepublish punya 7.700 judul buku siap jual nih, menggiurkan bukan?
Deepublish mulai mengenalkan Unique Mechanism-nya di kalimat ini.
Mereka menerbitkan 7.700 buku siap jual yang bisa customer jadikan sebagai produk untuk menghasilkan uang instan.

Poin selanjutnya dari body copy Deepublish adalah pembahasan tentang karakteristik buku yang lakunya “gampang”.
Heading ini juga menjawab pertanyaan yang ada di kepala customer:
- ”Jual buku kan susah?”
- “Buku apa yang gampang laku?”
- “Emang orang masih tertarik baca buku?”
Pertanyaan di atas langsung dijawab semua oleh heading nomor 2 sales page ini.
Anggapan buku sebagai jendela dunia masih belum terbantahkan. Meski teknologi baru telah ditemukan seperti e-book dan e-library, bisnis penjualan buku masih bisa tumbuh di Indonesia. Hal ini dibuktikan bahwa data dari picodi.com jumlah permintaan buku di pasar Indonesia masih cukup tinggi.
Lalu, jenis buku apa saja yang paling banyak diburu di Indonesia? Survei dari Picodi.com menunjukkan buku fiksi adalah yang paling tinggi peminatnya. Jumlah responden yang memilih jenis buku ini mencapai (75 persen).
Angka yang jauh lebih tinggi dari non-fiksi (41 persen), bisnis (33 persen), sains popular (31 persen), literatur hobi (24 persen), dan literatur sains serta buku teks (22 persen). Dan kabar baiknya lagi, seluruh jenis buku diatas Deepublish ada loh! Hihi..
Brilian!

Salah satu elemen copywriting penting yang wajib Marketers miliki adalah Social Proof.
Di heading nomor tiga … Deepublish menjawab keraguan-keraguan dari customer:
- “Siapa Deepublish?”
- “Deepublish ini publisher baru?”
- “Kenapa saya harus jadi reseller buku Deepublish?”

”Sukses atau gagal itu tergantung dari diri sendiri. Dan menjadi reseller buku Deepublish adalah salah satu cara kamu untuk sukses. Siap sukses? Nggak perlu baca sampai bawah … langsung aja isi form ini, yuk!”
Kalau digambarkan … kira-kira seperti itulah gaya komunikasi dari heading selanjutnya di Sales Page Deepublish ini.
Di sini Deepublish menaruh CTA berupa form untuk diisi oleh customer yang sudah “siap” untuk jadi reseller.
Form-nya keren. Ada 4 step yang nggak perlu banyak effort untuk diisi:
- Penghasilan bulanan sekarang
- Impian dan harapan yang ingin kamu wujudkan
- Pekerjaan/aktivitas sehari-hari, dan
- Nama dan nomor telepon (WhatsApp)

Ngeliat sales page dan form-nya, berasa nggak lagi “prospekin” euy!
Setelah melihat offer dari Deepublish, apakah sales page-nya selesai? Belum dong …
Masih ada copy selanjutnya dari Deepublish.
Ini dia copy-nya:

Setelah baca body copy selanjutnya dari Deepublish. Saya mulai mendapat “pattern” dan struktur landing page yang Deepublish buat:
Menjawab pertanyaan-pertanyaan potensial yang muncul di kepala customer. Nggak lebih. Nggak kurang.
Copy di atas buktinya. Bagian ini menjawab pertanyaan customer seperti:
- “Kayaknya saya nggak cocok deh jualan buku …”
- “Saya harus jual buku apa?”
- “Teman-teman saya kayaknya nggak ada yang suka buku – kalo gitu gimana?”

Begitu juga dengan copy di atas yang menjawab pertanyaan:
- “Saya bingung harus jualan buku di mana?”
- “Perlu keluar uang lagi nggak untuk jualan buku?”

Heading nomor tiga menjawab pertanyaan customer tentang:
- “Saya bisa ikutan jualan nggak?”

Dan untuk heading nomor empat, Deepublish membuatnya untuk menjawab pertanyaan seputar cara jualan produk buku di marketplace:
- “Ada teknik yang perlu saya perhatikan sebelum mulai jualan buku?”
- “Teknis apa yang penting untuk saya ketahui sebelum mulai jualan?”

Dan ini adalah heading nomor lima sekaligus penutup di sales page Deepublish.
Apakah masih menjawab pertanyaan/objective customer? Yep. 100 persen.
Copy di atas menjawab pertanyaan seputar:
- ”Oh, jadi saya harus tahu cara optimasi toko di marketplace? Caranya bagaimana?”
Offer

Di sini kita masuk ke bagian offer yang sekaligus menjadi akhir dari sales page Deepublish.
Di sini ada yang menarik …
Deepublish menggunakan form berbeda dari form yang sebelumnya kita lihat di atas.
Menariknya … data yang perlu customer isi juga berbeda.

Di form ini, informasi yang “lead” perlu isi ada lebih banyak dan detil.
Nah untuk mengatasi lead objections yang malas isi form, Deepublish menerapkan heading yang menarik minat customer supaya mau dan setuju untuk isi form:
“Untuk mendapatkan marketing kit siap pakai, siap jualan, dan siap dapat uang silahkan isi
Awesome!
Write That Down, Write That Down!
Sebagai seorang copywriter, saya belajar banyak dari sales page Deepublish ini.
Dan setelah “menyelam” lebih dalam … ternyata ini adalah satu dari banyak campaign brilian dari Deepublish.
Kalau melihat struktur keseluruhan dari landing page-nya, ada beberapa poin penting tentang copywriting yang perlu Marketers catat:
- Meneruskan “ide” dari ad level ke landing page itu penting supaya customers nggak bingung
- That’s because confuse customers don’t buy
- Apa itu teknik copywriting? Kalau komunikasi kita jelas dan tersampaikan 100 persen ke customer … it’s a win no matter what
- Sales Page boleh menggunakan CTA/form yang isinya berbeda asalkan form-nya nggak ribet dan effortless untuk customer isi
- Sebagus-bagusnya sales page adalah sales page yang menjawab pertanyaan (potential objections) yang ada di kepala pembaca
- Cari dan temukan “BIG idea” dari sebuah produk/jasa sebelum ngiklan
- BIG idea yang Deepublish dorong ke customer adalah: “Be The Next Jeff Bezos!”
Dari Saya Untuk Deepublish
Kalau saya jadi copywriter-nya Deepublish dan dapat kesempatan untuk revamp sales page ini …
Ini yang akan saya lakukan:
- Menguatkan elemen Social Proof di sales page
- Karena di sales page ini membahas sedikit sekali tentang Social Proof, menambahkan “angka” di headline/subheadline/heading akan jadi poin tambahan untuk menarik reseller
- Contoh: “203 Orang Sudah Join Menjadi Reseller Buku Deepublish di Tahun 2023 dan Menghasilkan Income Tambahan Rata-rata Rp 2.305.789 Tiap Bulan!”
- Memberikan contoh toko di marketplace yang sukses berjualan buku dan memberi tahu ke customer kalau toko itu adalah reseller-nya Deepublish
- Saya kurang tahu teknisnya apakah ini melanggar ketentuan atau tidak … tapi kalau tidak, “Success Stories” seperti ini akan jadi poin menarik untuk ada di sales page
- Tambahkan lagi penekanan di BIG IDEA (Be The Next Jeff Bezos)
- Karena hanya disebutkan di awal, akan sangat efektif kalau ada pengulangan BIG idea di sales page
- Yang paling gampang tinggal ganti heading di bagian Offer dari “Kalau kamu serius ingin jualan buku, dapat uang, kerja ringan, dan hasil instan. Kami dengan senang hati bisa bantu kamu. Lengkapi formulir dibawah ini ya! Nanti kami kasih tau lebih detail tata cara jualan buku yang bisa 100% langsung kamu praktekan sekarang juga,” menjadi …
- “Kamu bisa jadi Jeff Bezos selanjutnya dengan program [Nama Program Reseller]. Isi form di bawah dengan data kamu, ya!”
Kalau melihat sales page bagus tuh tangan suka gatel bawaannya mau revamp. Tapi cukup segitu sih rekomendasi revamp sales page dari saya untuk sekarang.
Hormat saya untuk tim Deepublish.